Diary Idola Cilik [3]

Aku terus berlatih. Berlatih dan terus berlatih. Aku tidak mau dibilang tak layak berada di kompetisi ini. Jujur aku sedih mendengar kakak-kakak yang tak mengenal siapa diriku ini tetapi mereka menghinaku hanya karena aku terpilih dan berada disini.

"Oca, nyanyi-nya rileks aja ya. Jangan dijadikan sebagai pikiran" ucap bunda Romi kepadaku.



"Iya, bunda" ucapku.

Oke Oca, lupakan semua itu. Kamu disini karena kamu memang layak ada di sini. Kamu disini karena masih ada orang yang menyayangimu. Ucapku pada diriku sendiri, tentunya di dalam hati. Aku mencoba melupakan sejenak pemikiran-pemikiran buruk yang ada padaku.

^^^

Saat mendengar bahwa aku yang harus pulang, aku sedih. Jujur aku kecewa mengapa aku tak dapat maju ke babak selanjutnya. Aku sedih nggak bisa membahagiakan mereka yang telah mensupport aku. Tapi aku ingat kata mama bahwa kegagalan bukan segalanya. Kata mama aku pasti bisa berhasil meskipun aku hanya sampai di 13 besar Pentas ini.

Dan ini adalah penampilan aku yang terakhir bersama teman-teman dan kakak-kakak ku di sini. Aku menampilkan penampilan ku yang terbaik bersama mereka.

Setelah selesai, aku harus segera pulang ke Bandung. Meninggalkan semua teman-teman dan kakak-kakak ku yang ku sayangi. Aku berpelukkan bersama mereka semua. Diiringi air mata aku pergi meninggalkan karantina ini ke tempat asalku dimana saudara kembarku, Ena, telah menungguku. Rumah.




---------------------------


Repost from my Facebook : Astriani Kaburu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku sayang kamu